top of page

Cerita Sex Ngentot dengan Kakak Karena Ketahuan Coli

CERITA-SEX-NGENTOT-DENGAN-KAKAK-KARENA-KETAHUAN-COLI.jpg

Cerita sex ngentot dengan kakak karena ketahuan coli. Pada siang hari yang panas itu, Nina cepat-cepat turun dari taksi yang ditumpanginya, Sehabis bayar cost taksi, nina tergesa-gesa mengambil langkah dekati pagar tinggi besar sebuah rumah lux di bilangan jakarta itu dan menghimpit belnya dengan tidak sabar. Gak dibutuhkan waktu yang lama, orang wanita separuh baya jalan tergopoh-gopoh ketujuan pagar buat menyambutnya.

"Eh, neng nina. Bibi kirain siapa."

"Iya bi, cepatan donk panas nih."

"Iya iya neng masuk.."

Nina dengan selekasnya melangkah masuk di rumah tiada ba-bi-bu. Narasi Hot Membikin Sange Dia mengibas-ngibaskan kerah seragam SMA nya setelah tiba pada, usaha menyingkirkan rasa panas di badannya. Bi rumi lantas gak selang lama turut masuk di dan menutup pintu.

"Beberapa orang belom pada pulang ya?" bertanya Nina kembali demikian masuk di rumah "Belom neng, namun barusan non Cynthia sudah omong kok neng Nina pengen dateng. Cuma ada mas Tomi saja yang sudah pulang sejam lalu. Amat kembali di kamarnya.

"Oh begitu, yauda dech. Saya ke kamarnya Cynthia yah bi. Disitu saja ngadem."

"Iya neng, bibi lanjut masak ya.'

Dan bi rumi lantas lenyap ke belakang, tersisa nina sendirian. Nina lantas dengan rileks melangkah ke lantai dua ketujuan kamar Cynthia. Nina dan Cynthia udah berteman sudah lama dari sejak SD dan SMP. Juga di saat mereka pisah sekolah di SMA pertemanan mereka tetap masih kuat. Dari sejak SD sampai SMP Nina acapkali bermain ke rumah Cynthia. Sering di akhir pekan Nina bermalam disitu, Narasi Hot Membikin Sange jadi seisi rumah udah memandang Nina seperti keluarga sendiri.

Setelah tiba dia di kamar Cynthia, Nina selekasnya melemparkan tasnya ke lantai dan jatuhkan tubuhnya di kasur. Cythia sendiri masihlah ada les tambahan sampai jam 4 sore maka dari itu dia belum dapat pulang sampai beberapa saat ke depan. Nina sendiri awal kalinya udah memiliki rencana buat bermain ke rumah doinya. Tapi lantaran satu dan lain perihal, gagasan berduaan itu tidak berhasil dan pada akhirnya Nina memutuskan buat habiskan waktu saja dalam rumah Cntyhia. Dengan dongkol, Nina cuman membolak-balik hapenya untuk membunuh waktu tapi hal semacam itu jadi bikin dia kian dongkol. Pada akhirnya dia lantas bangun dari kasur dan bergerak keluar kamar.

Barusan dia melihat keluar pintu, matanya tertuju menjurus pintu kamar Tomi diseberang kamar Cynthia yang nyatanya sedikit terbuka. Lantaran tidak ada pekerjaan, Nina lantas menetapkan untuk mengisengi Tomi saja. Tomi sendiri merupakan adik Cynthia hanya satu yang tertaut jarak sekian tahun. Ketika itu Tomi udah mencapai kelas 3 SMP, tapi tubuhnya tinggi besar karena barangkali dia rajin latihan basket dari sejak SD. Juga saat ini tomi pula rajin mengerjakan olahraga di Gym maka dari itu bikin tubuhnya yang udah tinggi membubung kian kekar. Meskipun dia mengaku Tomi udah selisih jauh dari yang dahulu, tapi masih saja di mata Nina, Tomi merupakan anak kecil ingusan yang terus menjadi bahan kejahilan dianya sendiri dan Cynthia.

Dan ini merupakan cerita sex sedarah Sembari berjingkat-jingkat Cynthia hampiri kamar Tomi dan melihat sedikit di dalam antara sela pintu. Tampak Tomi tengah duduk di muka meja computer membelakangi pintu sambil kenakan headset. Nina lantas pelan-pelan dekati Tomi yang waktu itu cuman kenakan boxer yang terdiam di muka computer. Tapi di saat dia anyar mau menepuk pundak Tomi, Nina tercekat memandang monitor computer Tomi. Nina anyar tersadarkan Tomi nyatanya dari sejak barusan tengah lihat film porno di komputernya. Dia tampak demikian fokus juga sampai gak mengerti Nina udah ada benar ada berada di belakangnya. Narasi Hot Membikin Sange Nina menunda maksudnya sekejap dan bergeleng-geleng sendiri membatasi geli memandang tingkah polah Tomi yang tengah bernapas gak teratur. Saat ini juga tangan kiri Toni mulai bergerak merabai gundukan boxernya sendiri. Waktu itu Nina selekasnya mengambil perbuatan dan menepuk ke-2  pundak Tomi sembari berteriak kuat.

"HAYO LAGI NGAPAIN!"

Tomi hampir terjengkang kebelakang sangking terkejutnya. Headset nya juga turut terlilit di saat dia terjungkal sangking terkejutnya. Dalam sekejap Tomi mematikan monitor komputernya dan berdiri dengan tersengal dengan muka pucat pasi. Nina ketawa tergelak sampai terduduk di kasur Tomi.

"K-kak Nina ngapain sich! Ngagetin orang saja!!" Papar Tomi masih sembari terbata-bata.

"Lagian elu sich Tom, tonton bokep serius sekali ampe tak sadar gua masuk." Jawab Nina kembali di antara tawanya.

Tomi nampak memeras padam mukanya, dia cuman dapat berdiri mematung dari sisi computer seperti tengah di strap.

"Benar-benar sengit sekali begitu bokepnya? mana coba gua pingin review kaya apa." Narasi Hot Membikin Sange Papar nina kembali sembari bergerak dekati monitor computer.

"Eh Eh! ngapasin sich kak Nina! u-udah dech keluar saja, gangguin orang saja nih!" semprot Tomi sembari usaha merintangi Nina.

"Ah ramai lu Tom, mana cepat gua pingin review. Ketimbang lo gua aduin ke kakak lo coli di kamar? anyar ketahui rasa lo." mengancam Nina sembari terkekeh.

Tomi gak dapat berdaya dengar intimidasi Nina. Mukanya menjadi pucat pasi, tapi dia gak berani bergerak di sisi nina. Nina dengan rileks hidupkan monitor computer kembali dan memutar video porno itu. Di lain faksi Tomi saat ini makin cemas sembari lagi menggaruk-garuk kepalanya yang gak gatal, bergabung di antara was-was dan malu.

"Ih hilang ingatan lu Tom, nontonin yang dijilat-jilat berikut cewenya. Kembali belajar ya lu bagi pacar lu?" celoteh Nina asal. Tomi yang kian salah tingkah yang malah bikin Nina kian semangat buat mengusilinya.

Tomi bergerak cepat tutup pintu kamarnya, takut kalau kelak bi rumi turut mendapati celakanya. Narasi Hot Membikin Sange Dalam hati dia bercakap jangan sempat kabar bikin malu ini hingga sampai ke telinga cynthia atau juga mamanya.

"Duh sudah donk kak Nin, please ampun kak.." memohon Tomi. Akan tetapi Nina diam saja sembari lagi tersenyum-senyum resek menatapi monitor computer gak mengacuhkannya.

"Ckck.. tak meduga gua Tom, lo nyatanya bobrok sekali ya. Liatnya ampe yang kencing-kencing ini.. ihhh.." celoteh Nina kembali. Tomi kian memeras kupingnya dengar omongan Nina. https://threevoz.com/profile/ceritasex

Dalam hati Nina memberi pujian pula hasrat Tomi. Video yang diputar Tomi sembunyi-sembunyi rada bikin Nina tenggelam juga. Manalagi gagasan Nina berduaan dengan doinya ini hari tidak berhasil, bikin Nina kian gaungs saja memandang bab porno di muka matanya. Sesaat Nina melirik Tomi yang berdiri mematung di sampingnya. Anyar ini kali sehabis demikian lama Nina memandang Tomi 1/2 telanjang sesuai itu. Memandang perut rata Toni, sekelebat ingatan kotor Nina naik-turun.

"Yauda dech Tom, lo lanjutin gih kesibukan menjijikkan lo itu."

Sebentar Tomi bernapas lega dengar pengucapan Nina.

"Namun, persiapan saja ya mengenai omel sama kakak lo. Hahaha.."

"Yaaah.. please kak Nin, gak boleh donk kak." Memohon Tomi sambil menarik lengan seragam Nina dengan muka sangatlah memelas.

"Ih gak boleh pegang-pegang!" kata nina tinggi hati.

"Mari donk kak please gak boleh kak.. apa saja dech Tomi kasih, kak nina laper? pengen pizza? Tomi pesenin ya?" bujuk Tomi dahsyat.

"Gak lah ya, gua tak sesederhana itu di bujuk.." balas nina kembali sambil pikir. Selang sekejap Nina kembali bersuara.

"Oke dech ini, lo tak dapat gua bilangin. Namun jadi hukumannya… Narasi Hot Membikin Sange Lo harus coli di sini, saat ini. Agar lo jera. Haha.." papar Nina resek.

Tomi terdiam tidak meyakini pengucapan Nina. Nina usaha semaksimal mungkin tidak ketawa waktu dia perhatikan gestur Tomi. Dalam hati Nina sedikit berdebar jug tunggu tanggapan Tomi.

"Mari bagaimana? Pengen gak? bila tak yaudah." Mengancam nina kembali sambil bersandiwara mengambil langkah pergi.

"I-iya kak! nantikan bentar please nantikan.." jauhkan Tomi.

Nina berdiri bercakak pinggang melihati Tomi dengan tinggi hati sembari tersenyum kecil. Tomi tampak kuatir dan cuman dapat menunduk lemas.

"Mari cepat, lama sekali lu ah Tom. Putuskan mana, coli di tempat apa mengenai sidang satu keluarga?" Gertak Nina nina kembali meneror.

Tomi termenung sekejap, dan selanjutnya dia juga mulai beroleh pinggir boxernya. Nina perhatikan gerakan Tomi dengan saksama. Perlahan-lahan masih dipenuhi dengan keragu-raguan, Tomi memelorotkan Boxernya dengan sangatlah berhati-hati. Mata nina membelalak pada kala matanya tangkap perut bawah Tomi yang meliuk bersifat V. Nina pikir dalam hati "Hilang ingatan seksi pula ototnya buat ukuran anak SMP. Nyata lantaran ikutan nge-Gym."

Tomi sempat stop sejenak sebelumnya turunkan boxernya lebih jauh kebawah. Sisi tangannya menangkup kemaluannya malu sambil tangan sampingnya kembali memeloroti boxernya sendiri sampai ke dengkul dan selanjutnya ke mata kaki. Muka Tomi memeras padam gak dapat membalasnya penglihatan Nina sama sekalipun. Saat ini Tomi berdiri tiada satu helai benangpun gak jauh dari Nina yang duduk dengan rileks di muka meja computer.

"Hihihi.. mana cepat, mari buruan." Pekik Nina senang ketika Tomi berakhir melepaskan boxernya. Narasi Hot Membikin Sange Tomi masih cuman diam mematung seperti maling yang ketangkap basah oleh masyarakat, berdiri telanjang bundar tunggu hukuman.

"N-ngapain kak, sudah donk Tomi sudah jera.." Memohon Tomi kembali dengan nada lemas.

"Gunakan tanya kembali, cepat buruan kocok, hihi." papar nina cuek sambil terkikik geli.

Tomi dengan sangatlah perlahan-lahan mulai merabai kemaluannya sendiri meskipun masih ditutup sisi tangannya. Dipegang-rabainya sendiri penisnya yang tak juga mengeras.

"Mana kok tak bangun-bangun sich? Malu ya? Ahaha.." goda Nina kembali. "Utamanya bila ampe tak bangun pula, dapat gua aduin ke Kakak sama nyokap lo.. " Papar nina meneror.

Dengar intimidasi Nina automatic Tomi usaha semaksimal mungkin menitik beratkan diri. Ditengahnya upayanya Tommy memandang secuil angan-angan. Dari status dianya sendiri bediri ketika itu dia bisa melihat dengan terang belahan dada Nina dari yang duduk lebih rendah benar di hadapannya. Daging yang mulus dan halus ditutupi bra hitam itu cukup menolong ereksi Tommy.

Nina dengan saksama melirik mata Tomi yang tertuju di sela seragamnya. Dia biasa dengan penglihatan sesuai itu, baik di sekolah atau dijalan, dia udah hafal mata jelalatan lelaki jenis itu. Tapi kali itu Nina memutuskan buat diam saja melepaskan tomi buat melirik sesukanya, manalagi dia memandang penis tomi makin menegak keras. Nina lantas semakin lama kian tidak sabar, dengan cuek pada akhirnya dia buka dua kancing paling atas di seragamnya maka dari itu terpampanglah terang payudaranya.

"Nih sudah gausah ngintip-ngintip Baek kan gua? ketimbang kelamaan. Sudah buruan kocok cepat!" kata nina.

Tomi langsung melotot matanya memandang payudara yang demikian bundar, terjuntai dengan cuma-cuma di muka matanya. Automatic penis tomi menegang optimal disuguhkan panorama sedemikian elok. Nina lantas turut terbelalak memandang tegangnya penis tomi. Narasi Hot Membikin Sange Buat ukuran anak smp penis tomi dapat menyamakan punya randi doinya. Juga nampak lebih meliuk keatas serta lebih gemuk dari punya randi. Gak terlintas kalau SMA kelak atau kuliah dapat sebesar apa penis tomi. Nina jadi menelan ludah sembunyi-sembunyi.

"Setop setop. Setop dahulu. Saat ini lu diem Tom. Gua pingin review segede apa."

Tomi yang telah mulai tegangan tinggi mau tak mau diam istirahat di tempat lantaran aba-aba Nina. Dengan status itu Nina dapat mempelajari begitu gagahnya penis tomi di muka parasnya itu. Tomi berdebar gorgi pada kala nina rapatkan mukanya sampai hampir tinggal sejengkal jaraknya dari acungan penisnya sendiri. Berwarna yang kemerahan dan berurat bikin Nina hormat pula manalagi dalam jarak sedekat itu pastilah kian gagah nampak. Tomi jadi mengkhayal kalau nina mengoral penisnya semacam pada film porno. Ahhh.. begitu berbahagianya tomi kalau itu terjadi.

"Hmm.. yaudah cepat saat ini kocok kembali!" perintah Nina kembali. Dia nyaris terceplos memberi pujian penis tomi berakhir dia melihatinya lekat-lekat barusan.

Tomi lantas dengan malas-malasan mulai mengocak kembali penisnya di muka nina. Rada sedih pula tomi lantaran angan-angannya barusan tidak jadi fakta.

"Utamanya harus keluar ya. Gua gamau bila tak keluar." Tambag nina kembali.

"S-susah Kak. A-abisnya gua tiada bahan kembali.." Kilah tomi malu.

"Heh? Benar-benar ini kurang? Sudah bagus-bagus ya lu gua kasi belahan toket. Jadi nawar kembali. Dasar lu ya.." Gertak Nina.

"E-eh j-jangan emosi begitu donk. Kan kak nina suruh keluarin. Bila benar-benar turun kembali benar-benar Tomi dapat kontrol? Hayo.." Papar tomi kembali usaha bela diri.

"Hm. Berlaga sekali lu nawar-nawar. Benar-benar lu pengen apaan? Awas saja ya bila gua suruh membuka CD juga. Gua OGAH. Mending lo gua aduin saat ini ke Cynthia." Balas nina kembali.

"N-ngga gak kak nin, tak itu kok. Hmm.. apa ya.. Membuka itu saja dech.." Jawab tomi terbata-bata.

"Membuka apaan?" Bertanya nina kembali tidak sabar.

"Turunin branya saja kak nin. Sedikit saja, b-biar tomi on kembali." Tawar tomi malu.

Apes, pikira Nina termenung sejenak. Nina sebetulnya masih rada ingin memandang penis tomi sampai ejakulasi kelak, Narasi Hot Membikin Sange tapi dengar penawaran Tomi nina jadi mengangsung-nimbang sendiri permohonan itu.

"Oke, fine. Sisi saja namun ya. Dan dengan 1 kriteria. Optimal 10 menit. Gak keluar pula, lo tidak berhasil." Tutur nina mendukung permohonan toni.

Tomi mengacaukank-angguk cepat senang. Nina dengan rada dongkol buka seluruhnya kancingnya dan turunkan sisi tali bra nya. Tomi dengan takut mengintip-intip gak sabar. Nina melirik sedikit menjurus tomi, dan dengan perlahan-lahan lepaskan tali branya, dan keluarkan sisi payudaranya dari balik cup bra. Mata tomi melotot hampir lepas melihati nanar payudara nina yang menggantung bebas dalam udara, dan puncak payudaranya yang punya warna merah kecoklat-coklatan.

Nafsu tomi bangun kembali. Dikocak-kocoknya penisnya dengan semangat tiada diminta. Nina terkekeh memandang ekspresi muka tomi yang demikian cabul. Dia tahu sesuatu apa yang dikehendaki tomi. Dengan genit nina kian mencondongkan sisi payudaranya yang terekspos melawan tomi. Lantas secara halus nina menjawil sendiri puting susunya dengan telunjuknya, dan mendesah kecil.

"Aduh.. geliiiii…."

Tomi kian kesetanan memandang perbuatan Nina. Dengan napas menderu dia berbisik ke nina.

"Lagi kak nin, jawil kembali kak.. Cubitin kak…"

Nina tersenyum nakal dengar permohononan tomi. Dengan perlahan-lahan Nina mencubit putingnya yang kenyal dan memuntirnya perlahan-lahan sambil sambil mendesah manja.

"Awh, Tom.. uuunnnch…"

Nina mengulet manja berencana memancing birahi tomi lebih kembali. Apesnya hari itu benar-benar Nina tengah rada horny, manalagi gagasannya buat bercinta dengan Randi pula gagal. Oleh karena itu rangsangan di putingnya itu dan show tomi di mukanya sembunyi-sembunyi jadi turut memancing hasratnya sendiri. Narasi Hot Membikin Sange Saat ini juga nina keterusan buat mencubit-cubit mesra putingnya sendiri sambil asyik lihat masturbasi tomi.

Ditengah-tengah gelora hasrat tomi memandang tatapan nina yang saat ini rada sayu. Bak diterpa durian tumbang, saat ini tomi memandang nina melepas cup bra yang satu kembali, dan mengiliki putingnya yang satunya kembali sampai saat ini nina asyik mainkan ke-2  puting susunya di muka tomi.

"Ouh kak nina, seksi sekali kak.. Lagi kak cubit kak.. Mmhh. nikmat ya kak?" Pancing tomi.

Nina gak menggubris bisikan tomi dan lagi asyik menggairahkan dianya. Hasratnya saat ini udah bangun, celana dalamnya berasa demikian hangat oleh udara hasratnya sendiri. Kerongkongan nina berasa kering karena nafsunya yang udah naik. Narasi Hot Membikin Sange Nina mencaci dalam hati lantaran dia jadi turut terangsang. Nina jadi gaungs sekali oleh penis tomi. Namun dia masih usaha membatasi diri. Rasanya pengin dia langsung menyikat dan menyedot penis tomi sampai ke kerongkongannya dan menelan habis sperma tomi. Nyata legit sekali rasanya, berpikir nina dalam hati.

"Kak nin, tomi pegel nih kak tangannya.." papar tomi lirih. "Bantuin donk kak nin giliran, pleasee…" papar tomi coba peruntungannya.

Nina melirik tomi tajam. Apes sekali tomi seolah tahu ingatan dalam kepalanya. Antara gelombang hasrat sebagai berikut, dia jadi bimbang terapung-apung. Brengsek! Berpikir nina dalam hati.

"Hm! Apes lu tom. Sini cepat!" jawab nina singkat sambil usaha selalu cool.

Tomi berbunga-bunga seolah mimpi pada siang berlubang. Narasi Hot Membikin Sange Dengan takut dia mengambil langkah merapat, mencodongkan pinggulnya ke depan. Nina lantas gak kalah takut mendekati tangannya sentuh tangkai keras tomi. Tomi mengulet lambat penuh keasyikan di saat tangan nina menggengam penisnya. Hampir saja tomi ejakulasi rasakan lembutnya tangan nina. Nina mendesis gaungs sambil sapu jengger tomi dengan jempolnya. Nina jadi kagum oleh diameternya yang nyatanya hampir gak muat dalam genggamannya. Berasa begitu kukuh dan kerasnya penis tomi dalam genggamannya.

Dengan lambat nina mulai mengocak penis tomi naik dan turun. Tomi menggigit bibirnya sendiri tidak mampu membatasi keasyikan. Nina jadi kian semangat oleh desahan terhenti tomi. Mau rasanya dia cepat memandang ejakulasi tomi. Nina meludahi tangannya sendiri buat melicinkan kocokannya. Tomi terbelalak dan mendengus hasrat memandang kebinalan nina sesuai itu.

"Awghh… k-kak nin.. Nikmat bangettt… suerr…" ceracau tomi.

bottom of page